Epit Rahmayati (Coach Sekolah Kepenulisan Dakwah) Terpuruk dalam kubangan nista. Kala dengki menyentuh sukma. Memendam benci, di batas yang tak pernah pasti. Sampai pada rasa hasad melenyapkan belas asih. Meski Qabil sadar Habil adalah bagian nasabnya, bersaudara dari bapak yang sama. Namun nafsu amarah tak bisa dicegah. Tatkala persembahan Habil diterima, sementara pemberiannya terjelembab dalam kedustaan hati, tak laik uji. "Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil), “Aku pasti membunuhmu! ” Berkata Habil, “Sesungguhnya Allâh hanya menerima (ibadah kurban) dari orang-orang yang bertakwa.” (Qs. Al Maidah: 27) Angkara kian memuncak, saat iblis turut membisik prasangka. Nafsu melenyapkan Habil semakin menjadi. Akumulasi hasad menari di benak. Membangkit dendam, yang ...
Aunur Rafiq Saleh Tamhid ( Coach Sekolah Kepenulisan Dakwah 2) Orang pensiunan, dalam bahasa Arab disebut mutaqo'id / متقاعد (orang yang sebelumnya bekerja kemudian berhenti bekerja). Kata asalnya qo'ada / قعد yakni duduk. Kata bendanya qu'ud قعود. Diantara arti قعد adalah duduk setelah sebelumnya berdiri. Atau meninggalkan sesuatu. Atau tidak mau aktif melakukan sesuatu. Fenomena ini bila terjadi di dunia dakwah disebut penyakit qu'ud / قعود. Di dalam al-Qur'an, orang yang tidak mau aktif berdakwah dan berjuang menegakkan ajaran Islam disebut dengan "قاعدون " (orang-orang yang duduk berpangku tangan). Allah berfirman, قَا لُوْا يٰمُوْسٰۤى اِنَّا لَنْ نَّدْخُلَهَاۤ اَبَدًا مَّا دَا مُوْا فِيْهَا فَا ذْهَبْ اَنْتَ وَرَبُّكَ فَقَا تِلَاۤ اِنَّا هٰهُنَا قَا عِدُوْنَ "Mereka berkata, Wahai Musa! Sampai kapan pun kami tidak akan memasukinya selama mereka masih ada di dalamnya, karena itu pergilah engkau bersama Tuhanmu dan berperanglah ka...