Menuju peradaban yang diinginkan seluruh manusia, semestinya memenuhi siklus: Refleksi sejarah, Konteks kekinian dan Gagasan masa depan. Dari ketiga unsur ini, ada satu kesamaan, yaitu kebutuhan akan narasi. Paling tidak, jangan sampai kita semua tersesat pada jalan yang berkebalikan, yakni alih-alih membangun peradaban, malah justru memundurkan peradaban karena salah dalam menerjemahkan core (inti) dari setiap unsur pembangun peradaban itu sendiri.
Dalam Islam, kita mengenal istilah adab sebelum ilmu, ilmu sebelum 'amal dan menariknya kita perlu mengetahui sekaligus mengerjakan 'amaliyah yang menguatkan adab.
Disinilah titik yang mempertemukan ketiganya, yaitu narasi.
Pembaca, selamat menikmati: narasi untuk sivilisasi
Komentar
Posting Komentar